Komunitas penghobi mancing ikan Baronang, Garonger Nusantara (Garnus) memberikan pemaparan mengenai teknik mancing Baronang menggunakan metode tegeg dalam talkshow pada pameran IFTE 2016 di Piazza, Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu (18/9). Dalam talkshow tersebut, Garnus membagi pengalaman serta menjelaskan keunikan dari mancing Baronang.
Ketua Garnus, Anda Juanda mewakili komunitas Garnus mengawali pembicaraan mengenai profil dari Garonger Nusantara. Menurutnya, Garnus sudah berdiri sejak 4 tahun lalu dan anggotanya bertambah setiap tahunnya. “Hingga saat ini sudah ada sekitar 3000-an member di fanpage kami Garonger Nusantara. Sementara yang aktif mancing bersama ada sekitar 50-an Garonger,” ucap pria yang akrab disapa Ruy Nanda itu.
Dibuatnya komunitas ini lanjut Ruy bertujuan untuk mewadahi para Garonger (sebutan pemancing Baronang – red) dalam menyalurkan hobi mereka. Setiap Minggunya, rekan-rekan Garnus selalu melakukan kegiatan mancing baik dalam skala besar maupun perorangan. “Sementara dekat-dekat ini, kami berencana akan membuat kegiatan kopdar di Pulau Empat, Cilegon pada 1 Oktober,” tambahnya.
Komentar lain mengenai kegiatan Garnus juga diberikan oleh Fandi Arifin. Salah satu pengurus Garnus itu menyebutkan jika mancing Baronang itu adalah hal menyenangkan. Dalam kesempatan talkshow, Fandi juga memberikan informasi mengenai bagaimana persiapan serta cara memancing ikan Baronang.
“Favorit menggunakan lumut karena baronang itu tipe pemakan segalanya (omnivora). Karena tipikal ikan memiliki bentuk mulut yang kecil, maka digunakanlah kail garong (5-6 mata kail). Kemudian benang menggunakan monofilament 10-12 lbs, tidak perlu dengan jenis fluorocarbon dan tidak berwarna (clear). Ketinggian pelampung 30 cm dari permukaan air, namanya pelampung gantung sehingga bisa membuat penglihatan kondisi keadaan ikan menjadi lebih nyaman,” tutup Fandi. – RPS