Temanggung, SAHABATMANCING.COM – Temanggung merupakan salah satu wilayah penghasil tembakau terbaik di Jawa Tengah. Saking besarnya, beberapa produsen rokok nasional mayoritas menyerap tembakau beberapa lokasi di lereng Gunung Sumbing tersebut.

Ilustrasi mancing di sungai. SAHABATMANCING.COM/Rico Prasetio

Tingginya permintaan masyarakat terhadap tembakau memaksa petani dan seluruh pihak yang terlibat bisnis ini bekerja ekstra selama masa tanam hingga saat panen tiba. Secara normal, tembakau baru bisa dipanen ketika berusia 75-90 hari. Belum lagi ditambah proses pemetikan yang harus dilakukan bertahap yang memerlukan waktu 4-4,5 bulan.

Ketika panen yang membuat lelah itu selesai, lalu apa yang bisa dimaksimalkan guna melepas penat tersebut?

Ya, sepertinya mancing adalah salah satu kegiatan terbaik. Sebab bagi sebagian kalangan masyarakat, mancing merupakan aktifitas hobi yang mampu hadirkan kesegaran jasmani dan rohani.

Untuk memudahkan masyarakat di Temanggung agar bisa melakukan kegiatan mancing usai melewati proses panen tembakau, Dinas Kelautan dan Perikanan wilayah selatan Jawa Tengah melalui Dinas Perikanan Temanggung rutin menebar benih ikan lokal.

Penyuluh Perikanan Kab. Temanggung, Mahmud Efendi menyebutkan, penebaran benih tersebut sudah dilakukan ke perairan umum Temanggung sejak 2-3 tahun belakangan ini. Terakhir sejak Maret lalu, sebanyak lebih dari 500 ekor benih dilepas-liarkan. Penebaran benih melibatkan beberapa komunitas masyarakat secara langsung.

“Intinya kami ingin penebaran benih yang melibatkan warga ini bisa menekan angka perusakan lingkungan akibat illegal fishing dan menyadarkan warga akan buruknya efek racun dan strum ikan. Sehingga perairan umum di Temanggung bisa semakin asri,” ucap Mahmud.

Mahmud menambahkan, penebaran benih ikan lokal seperi nilem, nila, mas dan lainnya itu, kedepannya diharapkan mampu menumbuhkan minat mancing masyarakat. Khususnya bagi masyarakat yang terlibat dalam bisnis tembakau.

“Diharapkan kegiatan mancing juga bisa dijadikan sebagai kegiatan refreshing masyarakat karena padatnya proses penanaman hingga panen tembakau,” ujar dia.

Selain untuk refreshing, Mahmud juga menyebutkan bahwa mancing juga mampu mendatangkan keuntungan dari ikan hasil pancing yang didapat. Bisa dijual, maupun untuk konsumsi pribadi.

Benih yang disebar tersebut merupakan benih unggulan ‘monosex‘ hasil pembudidayaan Balai Benih Ikan, Mungseng, Temanggung. Dimana pertumbuhan benih-benih tersebut jauh lebih cepat dibanding non budidaya.

“Jika terjadi perkawinan silang antara monosex dan ikan-ikan liar akan jauh lebih bagus, kan? Hal itu membuat ikan-ikan di sungai-sungai dan perairan umum di Temanggung akan lebih besar lagi potensinya,” tutup Mahmud.

Similar Posts