Setelan drag tergantung dari kekuatan joran, kekuatan benang, lokasi memancing dan jenis ikan target. Dengan mengetahui kekuatan joran kita jadi bisa menyesuaikan setelan drag sehingga kinerja joran bisa sempurna dan memperkecil kemungkinan patah. Sebab semakin kencang setelan drag semakin besar resiko joran patah terutama saat ikan sudah hampir mendekati kapal. Semakin kecil kekuatan joran setelan drag- nya juga semakin kecil.

Selanjutnya lokasi memancing. Jangan samakan antara memancing di RiG dengan memancing di laut lepas. Mancing dengan tehnik popping di RiG mengharuskan kita menggunakan setelan drag tinggi bahkan bisa dibilang hampir dimatikan. Ketika ikan menyambar popper, Ia akan membawa ke dalam RiG (biasanya Gt). Jika drag kita kendur, benang akan menyangkut dibawa ikan berputar di tiang RiG hingga putus tergesek. Saya hampir selalu mematikan drag untuk tehnik popping di RiG dan saya mempunyai semboyan ‘ikan yang naik atau gua yang turun’.

Lain lagi jika kita mancing di gosong atau mungkin rumpon apung (biasanya tuna). Mereka cenderung melarikan diri keluar dari kawasan tersebut bila terkena kail pemancing. Maka drag boleh saja dimainkan agak kendur untuk menikmati sensasi dari strike tersebut. Pemancing dengan jam terbang tinggi biasanya sudah bisa memprediksi jenis ikan serta bobot melalui karakter fight ikan tersebut. Dari faktor lokasi dan kedalaman air juga bisa diprediksi ikan apa yang memakan umpan.

Kemudian faktor jenis target ikan. Setiap ikan memiliki karakter ‘melarikan diri’ berbeda-beda. Untuk spesies marlin atau golongan Billfish, pemancing tidak boleh menggunakan drag tinggi sebab ikan tersebut sangat kuat dan memiliki kecepatan yang sangat tinggi benang bisa putus. Ada juga pemancing yang membiarkan bail arm dalam keadaan terbuka saat tehnik ngoncer marlin agar umpan bisa dibawa lari tanpa halangan drag sedikit pun hingga umpannya tertelan. Cara ini sangat efektif mengingat marlin memiliki mulut yang sangat keras dan sulit ditembus oleh kail. Beda lagi dengan tenggiri. Ikan ini memiliki karakter unik saat strike yaitu justru mendekati kapal dengan maksud agar benang menjadi kendur dan bisa diputuskan dengan giginya yang tajam. Disini tehnik pemancing diuji karena jika drag terlalu kendur, ikan bisa dengan mudah memutuskan benang. Jika terlalu keras justru bisa mematahkan joran atau memutuskan leader jika beban ikan tidak seimbang dengan kekuatan benang dan joran. Sementara ikan dasaran seperti kerapu dengan bobot di atas 10kg wajib menggunakan heavy tackle dan drag tinggi agar memaksa ikan cepat naik ke permukaan dan dekompresi hingga perlawanan akan berkurang.

Tapi ada beberapa karakter pemancing yang senang dengan setelan drag mati karena percaya lebih cepat menaikkan ikan ketimbang harus memainkan drag. mereka mempercayai jika menggunakan heavy tackle dan drag disetel tinggi akan memaksa ikan menghadap ke pemancing dan mengikuti ‘pertempuran’ seperti yang diinginkan oleh pemancing. tapi kembali lagi ke jenis ikan dan bobotnya. jadi intinya teknologi setelan drag diciptakan untuk mempermudah pemancing pada saat cast atau fight dengan ikan.

Pemancing harus mengetahui karakter ikan dan cara memainkan setelan drag agar ikan berhasil naik. Kadang ikan dengan bobot diatas 30 kg butuh waktu 20 menit hingga hitungan jam untuk bisa ditaklukkan. Namun jika ikan terlalu besar dan kita merasa takcle kita tidak mumpuni dari segi kekuatan dan panjangnya benang maka kapal harus angkat jangkar dan membawanya mengikuti kemana ikan itu pergi hingga ia kehabisan tenaga dan menyerah.- Rudi AFC

Similar Posts