Hal pertama adalah melihat karakteristik spot. Bagaimana kontur dasar laut spot tersebut karena berpengaruh dengan teknik mancing yang akan dipilih. Lalu lihat juga cuaca, kecepatan angin paling kencang maksimal 28-32 knot. Kemudian suhu air ideal untuk Tuna migrasi itu sekitar 23•C. Setelah itu cek kondisi arus bawah, apakah ada arusnya atau arus mati. Hal-hal seperti ini berpengaruh dengan agresifitas Tuna untuk memangsa. Untuk teknik mancing, lebih baik bertanya dahulu kepada kapten kapal atau nelayan setempat yang lebih berpengalaman. Misal pakai teknik Jigging, kalau spot-nya deep water kita bisa main di air tengah antara 70-80 meter. Kita mainkaan retrieve saja, istilahnya rajin ngocok pangkal strike. Karena kalau terlalu dalam kebanyakan pemancing tidak siap saat strike lalu berujung ke ‘nyajen’ metaljig dan PE. untuk pemilihan warna metaljig, tidak terlalu berpengaruh, karena dasarnya ikan itu buta warna. Namun dari pengalaman, warna hijau, silver dan ungu itu peluangnya lebih besar, karena memantulkan cahaya di dalam air. Untuk teknik dasaran, penggunaan umpan alami bisa sangat diandalkan. Peluangnya bisa sampai 90% strike karena mengeluarkan aroma yang mengundang Tuna untuk memangsa. Biasanya umpan yang paling jitu digunakan itu cumi. Atau bisa juga pakai umpan tiruan menggunakan plastik kiloan bening yang dibuat mirip sekali dengan cumi. umpan ini biasa dipakai oleh nelayan lokal Sendangbiru. – Aries Sandi

Similar Posts