KKP Kini Punya Alat Pantau Kapal Perikanan Secara Real time

KKP Kini Punya Alat Pantau Kapal Perikanan Secara Real time

Bagikan:

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini punya alat bantu monitoring armada kapal perikanan secara real-time. Alat yang bernama vessel monitoring aid (VMA) ini, baru saja diluncurkan oleh KKP di Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (22/8). Selain untuk memantau, alat monitoring berbasis GPS ini juga akan berperan dalam pengendalian dan pengawasan armada kapal perikanan.

Vessel Monitoring System atau yang dikenal dengan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan sudah diterapkan oleh KKP sejak 2003 silam.

Tidak hanya itu, VMA juga memiliki kemampuan untuk mengisi logbook perikanan secara elektronik. Seperti yang dirilis dari laman KKP.go.id, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja mengatakan, teknologi hasil kerja sama rancang bangun VMA ini merupakan sistem monitoring armada kapal perikanan berbasis gelombang radio, yang secara berkala dapat mengirimkan data posisi, arah/baringan dan kecepatan kapal, serta data hasil tangkapan

Alat bantu ini merupakan hasil kerja sama rancang bangun Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dengan PT. Unggul Cipta Teknologi (UCT) melalui integrasi teknologi Global Positioning System (GPS) dan radio komunikasi dalam meningkatkan efektifitas pengelolaan perikanan dan ketaatan armada perikanan berukuran < 30 Gross Tonnage (GT).

“Fungsi-fungsi utama dari teknologi VMA ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan nelayan untuk meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan nelayan saat mereka melaut. Bahkan teknologi ini mampu memberikan kemudahan bagi nelayan untuk menentukan fishing ground sampai dengan kemampuan untuk marking waypoint sehingga nelayan akan dapat dengan mudah menggunakan posisi tersebut dikemudian hari,” papar Sjarief dalam siaran persnya.

Lebih lanjut, diluncurkannya alat bantu monitoring ini juga merupakan upaya pemerintah dalam melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan kapal perikanan 5-30 GT yang jumlahnya mencapai 65.253 unit ( menurut data statistik perikanan tangkap Tahun 2015).

VMA yang dipasang di kapal perikanan tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu navigasi, tapi juga bisa sebagai GPS, realtime online positioning, Elektronic Fishing Logbook, Distress signal SOS dan Layanan pesan singkat dalam satu jaringan.

Sementara itu, fitur realtime online possitioning lebih melekat ke peran pemerintah sebagai pemantau, dan pengendali (monitoring & control. Pengawasan dilakukan sejak nelayan di darat, lalu melaut, hingga kembali lagi ke darat.

Fitur tersebut dikembangkan untuk menjamin keselamatan pelayaran para nelayan dengan memaksimalkan jaringan transmisi komunikasi data antar kapal pengguna VMA yang difasilitasi juga dengan layanan pesan singkat short messaging system (sms).

Secara teknis, nantinya perangkat piranti keras sistem teknologi VMA armada kapal perikanan, dipasang transceiver device lengkap dengan monitor display yang sekaligus berfungsi sebagai alat navigasi dan peta laut (free upgradeable). Sedangkan di base station terpasang multiple communication gateway (MCG) yang mampu mengelola sampai dengan 200 unit armada pengguna VMA secara real-time.

 

Bagikan:
Chat