Bagaimana efekfifitas teknik slow jig di perairan laut dalam?

Bagaimana efekfifitas teknik slow jig di perairan laut dalam?

Bagikan:

Dibandingkan teknik jigging, slow jigging lebih efektif digunakan karena memiliki peluang strike lebih besar. Mengapa demikian? Sebab, gerak lamban metal jig berbentuk lebar yang digunakan, kemudian ditarik perlahan, berhenti, lalu ditarik kembali.

Action ini mirip sekali dengan gerak ikan-ikan sekarat yang lebih menarik minat ikan untuk menyambar.

Berbeda dengan teknik jigging, dimana metal jig ditarik lebih cepat untuk menghasilkan action ikan-ikan panik. Slow jig akan lebih tepat diaplikasikan pada kondisi perairan dengan kedalaman 100-250 meter dengan kondisi kapal harus mengambang tanpa berjangkar (drifting). Pada dasarnya, ikan-ikan yang berhabitat di kedalaman dan berarus deras (predator laut dalam) biasanya hidup berkelompok dengan spesiesnya sendiri-sendiri.

Dari pengalaman yang dirasakan, efektifitas slow jig bahkan dibuktikan bahwa spesies Ruby Snapper akan lebih dahulu menyambar dibandingkan kerapu bila berada di spot keduanya.

Peranti yang digunakan pada aplikasi slow jig diantaranya joran slow jig PE 4, reel over head (OH) berasio tinggi, senar PE 2 atau PE 3 dengan panjang minimal 300-400 meter, metal jig 400 gram tergantung arus, serta penyematan kail menggunakan assist hook, satu buah atau ganda.

Ikan-ikan predator laut dalam akan lebih agresif pada saat arus bawah laut sangat kencang. Kondisi tentu mengharuskan penggunaan umpan besar agar umpan lebih mudah sampai dasar.

Sementara ukuran senar yang kecil akan memperlancar turunnya umpan karena dapat membelah arus secara maksimal. Jadi benang akan berada pada posisi tegak lurus.

Bila senar PE melayang dan horizontal, maka segeralah ganti metal jig yang lebih besar supaya bisa vertikal.

Bagikan:

Koko Sugiantoro Pakde Joko

Pria kelahiran `Kota Gudeg` ini dikenal sebagai salah satu pemancing senior juga merupakan salah satu pencetus berdirinya Jakarta Angler Community.

Chat