Kesan negatif terhadap hobi mancing yang mayoritas digeluti kaum adam rupanya jadi awal mula Siti Fatimah terjun berkegiatan mancing. Mulanya timbul rasa penasaran bagaimana kegiatan mancing itu bisa dilakukan, bahkan hingga membutuhkan waktu berhari-hari. Dari ajakan suami, Ima, begitu dirinya akrab disapa, akhirnya memilih hobi mancing sebagai pelepas penat kala dirinya butuh hiburan. Kesan positif, keberanian hingga kekompakkan dirinya dengan sang suami yang lebih aktif mancing sejak lama menjadi pembelajaran yang bisa dipetik atas hobi anyarnya ini. Ia pun mengajak para istri pemancing untuk terus mendukung bahkan ikut menggeluti hobi suaminya. Apa saja kesan positif yang ia dapat dari hobi mancing? Simak wawancara kami dengan Ima berikut ini:
Apa yang mengawali anda menggeluti hobi mancing?
Ajakan dari suami sekitar 2 tahun lalu jadi awal mula saya terjun menggeluti hobi mancing. Mulanya kolam-kolam pemancingan di wilayah Tangerang dan Bekasi jadi arena permulaan bagi saya untuk dikenalkan pengetahuan dasar mancing oleh suami. Hingga pada akhirnya, ketika saya rasa saya sudah cukup menguasai penggunaan peranti, suami pun mengajak saya untuk berpetualang mancing di laut.
Rasa takut pasti menghinggap kala berada di atas kapal. Namun sensasi tarikan ikan-ikan yang berhasil didapatkan mampu menghadirkan rasa puas dan menghilangkan takut. Terus terang saya sebelumnya juga tidak mengira bisa hobi sejauh ini hingga sekarang. Sebab pada mulanya saya Walau mengawali hobi mancing dari kolam pemancingan, sepertinya saya lebih antusias mancing di laut.
Hal apa yang belum anda gapai dalam hobi mancing?
Merasakan pengalaman mancing ikan-ikan besar sepertinya merupakan cita-cita atau keinginan banyak pemancing, termasuk saya. Sebab apalagi hal yang ingin dirasakan kecuali sensasi tarikannya yang luar biasa dan mampu menghadirkan kepuasan tersendiri. Lokasi mancing seperti Saumlaki (Ambon), Alor (NTT) dan wilayah Indonesia Timur lainnya nampaknya harus dimasukkan ke dalam daftar tujuan mancing saya selanjutnya. Beberapa waktu lalu, ada kesempatan bagi saya untuk mancing di perairan Aceh bersama suami dan rekan-rekannya. Namun apa daya cuaca pada saat itu sedang tidak bersahabat, sehingga dengan terpaksa kami mengurungkan niat untuk berangkat ke sana.
Pengalaman mancing apa yang paling berkesan?
Terkena hantaman badai di tengah laut Teluk Jakarta menjadi pengalaman yang paling menantang. Beberapa kali terkena badai, rasanya baru kali itu saya benar-benar merasakan guncangan yang lumayan besar. Pada Januari lalu, saya diajak suami ikut kegiatan fun fishing yang diadakan oleh Jakarta Angler Community (JAC) di perairan Kep. Seribu. Mulanya cuaca cenderung baik-baik saja, hingga pada akhirnya memasuki siang hari cuaca pun memburuk. Gelombang mengalun lebih besar, angin berhembus kencang dan membuat seisi kapal terguncang hingga jangkar terpaksa ditinggalkan karena tak bisa diangkat. Beruntung kami semua selamat dan saya tidak kapok.
Kesan positif apa yang khususnya anda rasakan?
Kegiatan mancing yang saya lakukan bersama sang suami ini rupanya membuka mata saya bahwa kesan negatif sebagai seorang istri pemancing tidak selamanya benar. Mungkin pada umumnya, seorang istri pemancing, khususnya saya pernah menaruh rasa curiga terhadap hobi mancing yang dilakukan suami.
Beragam pertanyaan pernah timbul, “Apakah benar mancing itu memerlukan waktu yang panjang?” “Apakah kegiatan mancing itu berdampak negatif?” Setelah saya menggeluti hobi ini dan berkenalan dengan banyak pemancing lain yang tak lain adalah rekan suami saya, ya rupanya mancing itu benarbenar kegiatan positif. Kegiatan mancing ini menyatukan saya dan suami dalam kebersamaan.
Mengapa kegiatan mancing perlu didukung?
Saya rasa setiap istri pemancing mesti mengubah pandangan buruk mengenai kegiatan mancing, bahwa mancing itu memiliki banyak manfaat positif bila dilakukan dengan baik. Semenjak beberapa kali melakukan mancing di laut, saya jadi tahu mengapa hobi ini sangat digemari oleh suami saya, karena mancing mampu menghadirkan sensasi dan kepuasan sendiri ketika kita meladeni perlawanan ikan hingga sukses menaikkannya ke atas kapal. Bila dilakukan dengan hati yang senang, saya yakin mancing bisa sangat bermanfaat, terutama bagi kesehatan jiwa dan fikiran.
Siklus pekerjaan yang ketat saya rasa akan membuat stres dan tertekan. Untuk itu, stres harus dilepaskan dengan cara disalurkan salah satunya melalui hobi mancing ini. Manfaat positif itu terbukti nyata dan dirasakan sendiri oleh saya, terutama suami yang memiliki riwayat sakit kepala. Pada saat mancing, rasa sakit tersebut seolah hilang dengan sendirinya.
Saat mancing, suami kerap memberi kabar bahwa sakit kepalanya tidak pernah kambuh. Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa saya sangat mendukung bahkan ikut menggeluti hobi mancing. – Rico Prasetio