Puji Astuti Agustina, SE : Wildfishing Lady

Puji Astuti Agustina, SE : Wildfishing Lady

Bagikan:

Perjalanan menuju Gunung Putri, Jawa Barat yang dilakukan SM kala itu bukanlah tanpa sebab. Di hari Sabtu nan sejuk itu, SM bermaksud mendatangi kediaman seorang lady angler bernama Puji Astuti Agustina di Perumahan Bumi Mutiara. Wanita berparas ayu ini merupakan seorang Marketing Manager di PT. Anugerah Agung Abadi Logistics, bisnis yang ia jalani bersama sang suami. Waktu menunjukkan pukul 09:30 WIB, secangkir kopi nikmat yang disuguhkan oleh tuan rumah mengawali obrolan hangat SM bersama Puji Astusti dan suami. Berikut petikan wawancaranya.

PROFIL
Nama: Puji Astuti Agustina, SE
Profesi: Marketing Manager
Asal: Kediri

Apa profesi Anda?
Saya dan suami menjalankan bisnis jasa pengiriman barang dimana kantornya terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saya juga merangkap sebagai Marketing Managernya. Jasa pengiriman yang kami kirim diantaranya berupa alat berat ke berbagai negara di dunia. Bukan hanya di Jakarta, saat ini kami juga sedang membuka kantor baru di Bandung, Jawa Barat dengan bidang yang sama.

Apa yang mendasari Anda menyukai kegiatan memancing? 
Mulanya saya hanya menemani suami memancing di empang, suatu saat ketika strike, saya ditawari oleh suami untuk mencoba merasakan perlawanan ikan. Dari situ saya merasakan, enaknya bertarung dengan ikan. 
Mulai saat itu jika suami sedang strike, dioper ke saya. Lama kelamaan suami merasa terganggu juga, akhirnya dibukalah lapak untuk saya sendiri. Sampai saat ini saya gemar memancing dan selalu ditemani suami.

Sejak kapan anda mulai mancing?
Untuk pertama kalinya saya benar-benar memancing kira-kira pada tahun 1998. Berselang 5 tahun dari pertama kali suami saya memulai memancing.

Bagaimana kesan orang mengenai hobi Anda? 
Mereka salut, karena saya perempuan. Tidak semua perempuan memancing seperti yang saya lakukan, di empang, laut, atau spot-spot terpencil seperti sungai dan rawa. Semua orang merasa bangga, bahkan bersorak-sorai jika saya berhasil mendapatkan ikan besar. Hanya saja anak saya yang kecil kadang suka protes bila ibunya terlalu sering memancing.

Foto Bersama Suami dan anak ketika sedang Wildfishing di Pantai Kalimantan

Kapan biasanya Anda memancing?
Sepulang dari kantor atau seminggu sekali saya selalu menyempatkan untuk memancing walau hanya di kolam galatama. Terkadang juga mengajak mancing para konsumen atau klien kerja dalam rangka hiburan. Sementara untuk memancing di laut tidak ada agenda rutin.

Mana yang lebih disukai, memancing di darat atau di laut?
Lihat dari cuacanya, jika memungkinkan dan kondusif, saya suka mancing di laut. Mancing dimana saja saya senang asalkan strike. Sekitar satu tahun ini saya justru lebih senang mancing di alam bebas (wildfishing) menyusuri sungai-sungai di daerah pedalaman. Berawal dari ajakan teman untuk ikut merasakan memancing di pelosok-pelosok daerah dan kebetulan suami saya juga orang Kalimantan. Jadi ya saya sudah sangat suka sekali. Tadinya saya belum memiliki peralatan pancing yang lengkap, masih ril spinning biasa, namun sekarang peralatan wildfishing saya sudah lumayan. Wildfishing memiliki tantangan tersendiri sebab pemancing hanya memiliki ruang sempit di atas perahu, menurut saya itu justru lebih indah. Kalau mancing di laut, sejauh mata memandang kita hanya melihat air. Jika di sungai, bukan hanya air, pepohonan rindang, tanaman air dan bebatuan merupakan daya tarik tersendiri dari wildfishing. Bukan soal banyak-banyakan mendapatkan ikan seperti ketika memancing di laut, wildfishing mengajarkan kita untuk berkenalan dengan alam dan ikan-ikan baru. Sebab di daerah pedalaman Kalimantan masih terdapat banyak spesies ikan langka. Kita tidak boleh membawa pulang atau mengkonsumsi ikan tersebut karena faktor langka tadi, maka harus dirilis.

Berpose dengan ikan hasil tangkapannya

Tehnik apa yang sering Anda gunakan?
Saya tidak terlalu mengerti nama-nama tehniknya. Jika mancing di laut atau wildfishing saya lebih senang memancing dengan tehnik casting atau bottom fishing. Tehnik berat seperti jigging tidak saya lakukan karena menguras tenaga.

Ikan apa saja yang didapat sewaktu wildfishing?
Pertama kali saya mendapatkan ikan tapah dan gabus tidak terlalu besar. Pernah mengalami backclash karena memang belum mahir dan lokasinya yang sempit. Begitu trip kedua ke Sambas, dengan peralatan yang lebih ringan ditambah latihan di danau kawasan Cileungsi dan pengarahan oleh teman, akhirnya saya lancar memancing di spot seperti itu.

Adakah agenda rutin untuk melakukan kegiatan wildfishing?
Inginnya sih seperti itu. Namun, kesibukan pekerjaan di kantor jadi tak memungkinkan kegiatan yang memakan waktu cukup lama itu, jadi tidak bisa diagendakan. Untuk wildfishing tidak cukup waktu satu-dua hari, pasti lebih. Jarak dan akses yang sulit menjadi alasan mengapa wildfishing menyita banyak waktu. Bila ingin memancing 2 hari, maka total waktu yang dibutuhkan yaitu 4 hari. Dua harinya digunakan untuk perjalanan. Ada niatan untuk wildfishing ke Riau, juga ke Kalimantan lagi dalam rangka memenuhi ajakan teman-teman, mungkin di awal tahun depan.

Apa ada pengalaman yang paling berkesan selama wildfishing?
Pengalaman yang berkesan yaitu saat di Pontianak saya berhasil mendapatkan ikan Tapah. Saya merasa senang karena ikan Tapah sangat sulit untuk didapatkan. Suatu kebanggaan tersendiri walau ukurannya tidak terlalu besar. Keseruan lainnya sebagaimana kita berada pada spot terpencil di atas perahu yang kapasitasnya terbatas, berjalan beriringan. Saat melempar umpan terkadang menyangkut di semaksemak pohon. Ya, seru aja.

Sebagai lady angler, adakah persiapan-persiapan khusus sebelum melakukan trip?
Hal yang paling utama adalah stamina. Kita (lady angler) harus lebih banyak istirahat karena kemampuan tenaga jelas jauh berbeda dengan laki-laki. Sebelum trip, persiapan peralatan pancing dibantu oleh suami, sementara saya menyiapkan peralatan seperti pakaian ganti, topi, hingga sunblock. Pernah ketika pertama kali wildfishing di Kalimantan, saya tidak menyiapkan baju lengan panjang, topi apalagi masker penutup wajah. Cuaca pada saat itu sangat terik, membuat kulit saya terbakar. Namun kini, terik matahari sudah tidak saya hiraukan lagi sebab saya merasa sudah menyatu dengan kegiatan memancing di alam. Kalau pemancing takut dengan panas matahari, ibarat pocong takut kuburan.

Saat memancing di tengah laut

Ketika hendak memancing di laut, bagaimana Anda melengkapi kebutuhan fasilitas kapal? 
Sebelumnya kami biasa menggunakan kapal pribadi. Kebetulan saya dan keluarga memiliki kapal motor untuk keperluan mancing di laut yang juga untuk disewakan. KM Roby, nama kapal yang diambil dari nama anak sulung kami. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan dan kurangnya perhatian dalam pengelolaan, maka KM Roby kami jual. Beberapa waktu lalu sempat ada niatan untuk kembali membuat kapal di Binuanguen dan sudah menyiapkan bahan- bahannya, namun setelah saya dan suami lebih senang wildfishing, terpintas pikiran kenapa tidak membuat kapal kecil saja untuk kegiatan wildfishing untuk di beberapa daerah-daerah. Begitu saya dan suami ingin memancing kan tinggal pakai kapal tersebut.

Sebagai pemilik kapal, hal apa saja yang menjadi perhatian agar kapal tetap dalam kondisi baik saat digunakan?
Kepengurusan kapal kami serahkan kepada pengurusnya yaitu nelayan sekitar dermaga. Hubungan kami dan pengurus juga sudah seperti keluarga dekat, mereka sudah menganggap seperti milik sendiri. Untuk perawatan biasanya menggunakan dana dari hasil penyewaan kapal. Untuk pelayanan kapal, apa yang Anda tekankan terhadap awak kapal? Untuk pelayanan saya rasa standar, kita harus beranggapan bahwa pelanggan adalah raja. Setiap ABK (Anak Buah Kapal) diberikan arahan agar bersikap sopan dan memperhatikan kebutuhan dan melayani keinginan pelanggan. Setiap ABK juga ditekankan harus jujur.

Bagaimana potensi bisnis penyewaan kapal di Indonesia menurut Anda? 
Bisnis sewa kapal saat ini sangat bagus. Sebab kita mengetahui tidak banyak orang yang memiliki kapal pribadi, sehingga ketika musim mancing tiba, terkadang kita kesulitan mendapatkan kapal. Oleh karena itu potensi bisnis penyewaan kapal ini cukup menjanjikan.

Bagaimana pandangan Anda terhadap laut Indonesia?
Kegiatan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya laut membuat jumlah ikan menjadi berkurang. Seperti ikan-ikan kecil yang belum saatnya untuk dipanen tidak dirilis, tetap dinaikkan untuk dikonsumsi. Tindakan ini membuat sumber daya laut Indonesia akan habis, ditambah lagi penggunaan pukat harimau dan intensitas penangkapan yang berlebihan.

Agar kelestarian bahari menjadi lebih baik, apa yang harus dilakukan?
Ini kewajiban kita bersama, nelayan dan pemancing wajib memperhatikan kebersihan laut dengan tidak membuang sampah sembarangan ke laut. Setiap kapal wajib menyediakan kantung sampah di atas kapal. Pemerintah harus bertindak tegas, perintah menenggelamkan kapal penangkap ikan ilegal, itu sangat tepat. Juga dengan diberlakukannya aturan ukuran rongga jaring yang digunakan nelayan agar ikan kecil tidak ikut terjaring. Bila ikut terjaring, harus dilepaskan kembali.

Apakah Anda bergabung dengan klub atau komunitas mancing?
Saya merupakan salah satu anggota perempuan di TFC (Tabiler Fishing Club). Sebelumnya hanya ada saya saja, namun seiring berjalannya waktu bertambah dua orang ladyangler. Di TFC, kita sering mengadakan acara kumpul-kumpul dan mancing di kolam milik salah satu anggota di daerah Parung, Bogor. Selain itu kita juga mengadakan acara mancing di laut, biasanya di perairan Kepulauan Seribu. Klub tidak memiliki agenda rutin, sebab Tabiler tidak memiliki kepengurusan dan mayoritas anggotanya sibuk dengan kegiatan masingmasing. Bila ada kegiatan, diinformasikan, kemudian disesuaikan dengan waktu yang disepakati bersama. Walau begitu sampai saat ini Tabiler masih aktif dan masih solid.

Apa keuntungan yang didapat dari komunitas mancing?
Kita jadi bisa banyak kenalan dan banyak silaturahmi. Sebab kegiatan yang dilakukan oleh TFC bukan hanya mancing, melainkan juga ada gathering sehingga bisa kenal dengan keluarga setiap anggota. Berbagai ilmu dan tehnik memancing juga bisa didapatkan dari para pemancing-pemancing dalam komunitas.

Tak terasa waktu jua yang mengakhiri obrolan kami sedari pagi tadi. Untuk Puji dan suami kami ucapkan terima kasih, semoga sukses selalu dalam bisnis dan hobinya.–RPS

Bagikan:
Chat