Komunitas pemancing Baronang (Garonger Nusantara) akan mengadakan kegiatan Kopdar Nasional Garonger Se-Nusantara di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan, Jawa Timur pada Sabtu-Minggu (22-23/4/2017). Mempromosikan kembali metode mancing negeg kepada masyarakat menjadi salah satu tujuan diselenggarakannya acara ini.
Proses pendaftaran kopdar nasional ini sudah ditutup pada Rabu (22/3/2017) dan sudah berhasil mengumpulkan peserta sebanyak 140 orang garonger, sesuai kuota yang sudah ditentukan sebelumnya. Sesuai data yang dihimpun SM, peserta yang direncanakan hadir berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja hingga Ibukota Jakarta.
“Kemarin malam pendaftaran sudah ditutup. Dengan biaya sebesar 100 ribu rupiah, seperta berhak mendapatkan kaos lomba, cemilan dan satu kali makan siang,” ungkap Deny Septa Yoedha, ketua panitia acara kopdar nasional kepada SM melalui pesan singkat, Kamis (23/3/2017).
Ada beberapa alasan digelarnya kopdar nasional ini. Ajang bertemunya para pemancing khususnya garonger menjadi tujuan pertama. Sebab selama ini seperti yang dijelaskan Deny, para garonger hanya bersapa melalui media sosial saja.
“Selain itu bertujuan memperkenalkan kembali teknik negeg (garong) sebagai salah satu teknik mancing traditional asli Indonesia kepada masyarakat. Memperkenalkan Baronang sebagai salah satu ikan konsumsi bernilai tinggi serta memperkenalkan PPN Brondong sebagai salah satu mitra pemancing di Lamongan dan sekitarnya,” kata pria yang akrab disapa Deny Denol itu.
Deny mengatakan, alasan dipilihnya PPN Brondong sebagai lokasi kopdar tidak lain karena lokasi itu memiliki fasilitas dan area yang luas untuk menampung banyak orang. Selain lokasinya strategis, potensi perikanan juga cukup bagus, terutama ikan Baronang sebaga target pancing para garonger.
“Garonger dari sekitar Jawa Timur juga kerap mendatangi PPN Brondong yang mahsyur akan potensinya mulai dari spesies Baronang Batik serta Baronang Lingkis. Minggu ke 2 April kami akan mengadakan rapat dengan pengelola PPN,” jelas Deny.
Guna mengantisipasi unsur keamanan pada penyelenggaraan acara kopdar, Deni mengatakan bahwa panitia juga bekerjasama dengan pihak kepolisian sekitar dan pengelola pelabuhan. Ia berharap acara ini tidak mengalami kendala berarti sehingga lancara hingga akhir kegiatan.
“Semoga acara ini bisa rutin diadakan di lain wilayah sehingga mampu menggaungkan kembali nama garonger di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Tentunya para garonger bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan pelestarian bidang kelautan/perikanan,” tutup Deny.
Untuk peserta dari luar kota yang tidak sempat membawa umpan, pihak panitia menyediakan umpan berupa lumut serta umpan racikan masing-masing satu plastik. Umpan tersebut disediakan namun dalam jumlah relatif tidak banyak. RPS