Sebagai negara agraris dengan luas laut yang besar, Indonesia harus mampu menjaga potensi sumber daya kelautan. Sebab sektor kelautan dan perikanan telah menjadi sorotan utama pemerintah dalam menjalankan misi pemerintahan. Untuk itu, pemerintah mengajak seluruh pihak terutama anak muda untuk berperan aktif menyoroti sektor kelautan dan perikanan.
“Anak-anak muda harus aktif terhadap hal positif terutama menyoroti masalah ini (kelautan dan perikanan) melalui internet dan sebagainya,” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (1/10).
Susi mengatakan anak muda Indonesia harus dapat bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN sekarang ini. Sebab masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda. Dalam hal ini, sektor kelautan dan perikanan perlu menjadi perhatian tersendiri.
“The future is in your hand. Jadi kalau ada hal-hal yang mengancam Indonesia, kalian harus menjadi supporter Indonesia untuk melawan, menjadi sukarelawan untuk our nature, our ocean“, tegas dia.
Kebijakan Presiden Jokowi menjadikan laut sebagai masa depan bangsa, menurut Susi sudah sangat tepat. Hanya saja saat ini masih ada segelintir pihak yang ingin merusaknya. “Jangan hanya karena alasan industri dan investasi, perikanan Indonesia terutama perikanan tangkap dipertaruhkan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Susi menceritakan awal menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, hingga banyak pihak yang tidak setuju dengan beberapa kebijakannya. Banyak yang menentang kebijakannya karena dianggap tidak sesuai.
“Ada pihak-pihak yang mengatakan kebijakan saya salah. Ikan kalau tidak ditangkap mati. Saya bilang saja, ikan mati kan diurai dan bisa jadi makanan untuk ikan lain yang lebih besar. Being simple, being logic!” tutup Susi. (Metro)
