Listiana: Srikandi Fly Fishing Jogja

Listiana: Srikandi Fly Fishing Jogja

Bagikan:

Lahir di sebuah Desa Di Lereng Gunung Merapi yang dikelilingi beberapa aliran sungai dari hulu membuat Listiana kecil gemar mengahbiskan waktu untuk menangkap ikan di sungai. Hal tersebut sudah melekat dijiwanya hingga soal hobi tangkap menangkap ikan ini mendarah daging hingga saat ini. Namun tidak seperti dahulu, kini Listiana membekali dengan peralatan pancing modern casting hingga Fly fishing. Peran suami menjadi pengaruh terbesar dirinya hingga bisa mengenal berbagai teknik memancing.

Baginya, Fly Fishing bukan hanya sekedar mancing, namun harus juga menguasai proses hingga mendapatkan ikan. Dengan menentukan ikan apa yang akan menjasi target makan baginya akan mampu pula menentukan umpan apa yang akan dibuat. Berbagai pengalaman sudah ia rasakan selama menekuni hobi mancing. Hingga suatu ketika Listiana pernah merasakan kaejadian  misrik ketika sedang mengeksplorasi salah satu spot mancing di Daerah. Bagaimna Listiana menceritakan keseruannya tersebut, Simak wawancara kami dengan berikut ini:

FTF_LISTIANA4
PROFIL
Nama: Listiana
Profesi: Ibu Rumah Tangga
Asal: Sleman, Jogjakarta

Apa yang mendasari anda untuk terjun menggeluti kegiatan mancing? dan sejak kapan?
Kebahagiaan masa kecil bermain di sungai dan mencari ikan yang membuat saya suka mancing dan saya mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dari hobi saya ini, yang kebetulan suami juga hobi mancing sehingga kami saling mendukung.

Bagaimana anda membagi waktu antara mancing dengan kegiatan lainnya?
Bagaimana pun juga saya adalah seorang ibu rumah tangga yang punya tanggung jawab mengurus anak dan suami. Karena hobi mancing membuat saya menjadi bagian dari masyarakat, walaupun saya hobi mancing mengurus keluarga tetap nomor satu. Dalam menjalankan hobi, saya harus pandai membagi waktu sehingga semua bisa berjalan dengan seimbang. Di sela kesibukan, saya selalu menyempatkan diri untuk mancing walau hanya 1-2 jam, kalau dirata-rata seminggu bisa 3-4 kali.

Saya bukan termasuk pemancing idealis, sehingga saya menyuka mancing apa saja dengan teknik apa pun, tergantung ketersediaan waktu. Waktu 1-2 jam untuk mancing wader misalnya sangatlah cukup karena selain spot-nya dekat dengan rumah juga tidak perlu persiapan yang ribet. Menyiapkan umpan cukup 5 menit, alat pancing selalu siap setiap saat, kecuali kalau mau casting Hampala atau Gabus, paling tidak butuh waktu 4-5 jam.

Seberapa besar pengaruh mancing terhadap keharmonisan keluarga anda?
Lebih dari 70% kegiatan mancing saya lakukan bersama suami, kadang hanya berdua dengan suami kadang juga bersama teman lain. Mancing bersama suami jadi lebih banyak waktu untuk berdua, bisa ngobrol berdua saat mancing atau istirahat. Sehingga mancing bersama suami bagi saya malah jadi semacam bumbu cinta untuk keharmonisan rumah tangga. Karena kami mancing pas anak lagi sekolah, jadi anak saya sama sekali tidak merasa ditinggal sendiri di rumah. Kecuali kami mancing pas hari libur dan kami pun selalu minta izin kepada anak. Bagi saya hobi tidak bisa dipaksakan kepada orang lain termasuk anak, jadi saya tidak akan menularkan hobi saya pada anak saya, saya beri kebebasan pada anak saya untuk mengembangkan hobinya sendiri yang kebetulan hobinya membaca dan menggambar. Anak saya cukup memahami akan hobi orang tuanya sehingga saat kami minta izin untuk pergi memancing anak saya selalu mengiyakan dengan senang hati.

Bagaimana komentar anda mengenai semakin berkembangnya dunia pemancingan di Indonesia?
Saya sangat senang dengan perkembangan dunia mancing yang sangat pesat terutama kian banyaknya lady angler sehingga sekarang pemancing wanita tidak lagi dipandang sebelah mata. Bagi saya mancing adalah untuk kepuasan pribadi, saya tidak mau terjebak dan ikut campur dalam polemik dan perdebatan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mancing. Soal catch and release (CnR) misalnya, walau saya selalu melakukan CnR untuk ikan-ikan tertentu tapi saya tidak akan memaksakan orang lain untuk melalukannya.

Apakah anda tergabung dalam komunitas mancing?
Di facebook, saya tergabung di banyak grup mancing termasuk Ladies Angler Community (LA Com) hingga saya juga mendirikan sebuah komunitas Jogja Angler Lady (JAL) untuk pemancing perempuan di Jogjakarta dan sekitarnya. Saya mendirikan JAL karena saya melihat banyak pemancing perempuan di Jogja yang tergabung dalam komunitas-komunitas mancing yang sifatnya umum.

Di sana mereka sering menjadi bahan ejekan dan cuma dipandang sebelah mata, saya tidak ingin dianggap sebagai darma wanitanya pemancing pria. Saya ingin menunjukkan kalau pemancing wanita juga tidak kalah. JAL berdiri sendiri dan bukan bagian dari grup manapun. Komunitas ini berdiri awal tahun 2016, sementara ini anggotanya baru 50 orang. Sebagian besar anggotanya dari jogja dan ada beberapa anggota dari luar Jogja.

FTF_LISTIANA3
Pengalaman mendapatkan ikan selalu ia abadikan dengan berfoto bersama ikan hasil tangkapan.

Lebih memilih mancing di freshwater atau laut? mengapa?
Pada dasarnya saya suka mancing dimana saja baik itu freshwater maupun saltwater, walaupun untuk saltwater saya hanya tebatas sampai teknik pasiran. Dulu sebelum saya kenal teknik mancing casting dan fly fishing, saya kenal teknik pasiran lebih dahulu karena teknik ini di jogja sangat populer. Banyak spot mancing pasiran di jogja yang sudah saya coba, seperti Parangtritis, depok, Samas, Patehan dll. Ikan yang pernah saya dapat saat mancing pasiran seperti Bojor (Sand Whiting), megan (Silver Dart), Gatho (Permit) dll. kalau freshwater spotnya relatif dekat rumah degan target ikan yang variatif (ikan wader, Betik, Hampala, Bawal, nila di air tawar, kalau di muara ikan terongan, keting, Boso, dll). Kalau soal sensasi bagi saya semua jenis ikan punya sensasi strike tersendiri asal kita sesuaikan dengan teknik dan alatnya. Saya sendiri belum pernah mancing di tengah laut karena di Jogja kalau mau mancing di tengah laut harus di laut Selatan, terus terang saya takut dengan ombaknya yang besar.

Seberapa besar ketertarikan anda terhadap fly fishing?
Dalam fly fishing saya lebih menikmati prosesnya, misalnya kita mau narget satu spesies ikan, kita harus tahu dahulu diet dan pola makan ikan di spot itu. Kemudian baru membuat umpan tiruannya (tying flies) sehingga apabila kita berhasil strike, sensasinya terasa luar biasa. Yang pertama mengenalkan fly fishing adalah suami, karena beliau lebih dahulu mempelajari fly fishing sejak 2012. Pada awalnya saya belum tertarik tetapi setiap kali melihat suami sedang tying sepertinya kok asyik banget, lama-lama terus kepingin belajar juga. Pertama belajar tying untuk target ikan wader, setelah dicoba dan diaplikasikan ternyata langsung strike. Betapa puas rasanya saat itu sehingga membuat saya pingin belajar lagi dan lagi. Berbagai informasi mengenai fly fishing saya dapatkan dari internet, saya suka browsing melihat patern flies serta video dan artikel mengenai fly fishing. Untuk fly fishing saya biasa lakukan di sungai dan muara, dengan target mulai dari ikan wader, kotes dan Hampala. Saya juga sering mancing sendiri kalau mancing wader karena spot-nya dekat rumah. Iya, nyari wader buat pakanan ikan Gabus peliharaan saya.Tapi saya juga sering mancing bareng teman teman angler lainnya.

FTF_LISTIANA5
Ikan Gabus menjadi spesies yang kerap didapatkan oleh Listiana di spot mancing sekitar rumahnya.

Adakah anda pernah mengalami momen yang tak terlupakan selama mancing?
Saya paling sering wild fishing, jadi terbiasa dengan spot-spot ekstrim yang jarang dijamah orang. Sungai yang kanan kirinya masih banyak pepohonan besar dan lebat serta jauh dari perkampungan, pokoknya masih terkesan angker. Pernah pada suatu ketika, seperti biasanya saya dan teman- teman mancing selalu berjauhan. Ketika sedang asyik mancing, tiba-tiba seperti ada yang mendekati saya bersamaan dengan munculnya bau bunga tabur dan rokok lintingan dengan klembak dan kemenyan (rokok jaman dahulu). Seketika bulu kuduk pun langsung berdiri. Saya masih diam saja dan menganggap itu hanya perasaan saya saja. Kemudian saya bergeser dan bau itu pun hilang, tapi beberapa saat kemudian datang lagi dan setiap saya pindah bau itu selalau mengikuti. Akhirnya saya jalan cepat terbirit- birit menjauh dari tempat itu tanpa mengabaikan suami dan teman saya yang saya lewati. Setelah agak jauh saya berhenti dan duduk, kemudian suami dan teman saya datang menanyakan apa yang terjadi, setelah ku ceritakan ternyata teman saya juga mengalami hal sama.

Adakah hobi lain selain memancing? Seberapa besar ketertarikan anda terhadap hobi lain anda itu?
Memasak adalah hobi saya selain mancing, karena memasak merupakan salah satu tanggung-jawab juga sebagai ibu rumah tangga, jadi menjalani hobi sekaligus tugas sebagai ibu rumah tangga. Kebetulan rumah saya dari dulu sering dijadikan tempat ngumpul sebagian teman-teman pemancing di Jogja, entah itu untuk gathering ,rapat atau sekedar kumpul. Jadi sudah banyak merasakan masakan saya. Dari komentar-komentar mereka, satu hal yang mereka kangeni adalah menu mie Godog Jawa. Padahal saya tidak pernah kursus masak, jadi mungkin bakat dari lahir. –RPS

Bagikan:
Chat