Kaci-Kaci Perairan Tunda

Kaci-Kaci Perairan Tunda

Bagikan:

Membelah malam dalam suasana gelap di sepanjang jalan menuju dermaga Karangantu dilalui tim yang berangkat dari Jakarta. Perjalanan dini hari yang ditempuh sedikit pun tak terasa melelahkan bagi mereka yang pikirannya sudah melalang-buana berada di atas kapal memegang joran, menaklukkan penghuni laut. Tim tiba di dermaga Karangantu tepat pukul 01.30 WIB.

Foto bersama tim

Satu jam kemudian rombongan memulai perjalanan menuju perairan P. Tunda menggunakan KM Az-Zahra. Perjalanan dari Karangantu, Serang, ke spot mancing membutuhkan
waktu sekitar 2 jam. Sebagian pemancing memasuki kamar kapal KM. Az-Zahra yang berpendingin udara untuk menyimpan energi dengan membaringkan tubuh dan memejamkan mata.

Satu jam berlalu, mereka yang tertidur kemudian bangun dan bergegas menyiapkan peralatan tempur masing-masing. Rupanya kapten Bayu mengajak tim ke salah satu spot mancing untuk dicoba terlebih dahulu sebelum menuju perairan Tunda. Umpan cumi dan udang disiapkan Anak Buah Kapal (ABK) kemudian dipasangkan di kail para pemancing. Tehnik dasaran saltwater dipilih untuk memulai mancing kali ini. Para pemancing dominan menggunakan timah berukuran J6 dikerenakan arus tidak terlalu kencang.

Purba, Reno, Agus serta pemancing lainnya menggoyang-goyang joran untuk merasakan ada atau tidaknya sambaran ikan. Setelah menunggu beberapa waktu belum juga ada tanda-tanda umpan dimakan. Nampaknya spot pertama ini tidak berpotensi ikan, beberapa kali juga benang pancing tim tersangkut di jangkar. Tak berapa lama, kapten Bayu memindahkan kapal menuju spot berikutnya.

Matahari baru saja menampakkan diri, menebarkan sinarnya di ujung cakrawala. Segarnya suasana di atas kapal pada pagi hari itu tidak disiasikan para pemancing untuk segera mendapatkan ikan. ABK dengan sigap menurunkan sauh, membantu kapten agar tepat berada pada spot yang terlihat di fishfinder. Spot kedua ini berada tidak jauh dari P. Tunda atau tepatnya di sebelah Barat.

Strike Kaci-kaci Hardi

Hardie dengan ikan hasil tangkapannya
Hardie dengan ikan hasil tangkapannya

Strike paling pertama. Dengan tenangnya pemancing ini menaklukkan ikan. Seekor Kaci-kaci berhasil dinaikkan. Di sisi belakang kapal, joran milik Reno ikut melengkung pertanda ada ikan yang tertancap kailnya. Lagi-lagi seekor Kaci-kaci. Meski ukurannya tidak besar, ikan ini mampu memberikan pertarungan sengit kepada para pemancing.

Ternyata bukan hanya pemancing saja yang berhasil strike, menggunakan piranti milik pemancing, salah seorang ABK yang sejak tadi sibuk menyiapkan umpan menunjukkan kelihaian mancingnya. Ya, untuk kesekian kalinya Kaci-kaci table size dinaikkan ke atas KM Az-Zahra menambah isi boks ikan. Spesies ini memiliki perlawanan yang kuat sewaktu terperangkap kail atau bila mengalami situasi berbahaya. Terumbu karang dengan kedalaman sedang menjadi habitatnya dan gemar memangsa ikan-ikan kecil penghuni karang. Kaci-kaci memiliki ukuran tubuh antara 50-70 cm dan merupakan tipe ikan teritorial.

Laut nan teduh dan arus yang tenang memudahkan pemancing dalam penguasaan medan. Di sisi belakang kapal terjadi double strike. Reno dan Windhi sama-sama berusaha meredam perlawanan ikan. Dengan cepat keduanya menjepit gagang joran ketika mendapat sambaran ikan. Reno terlebih dahulu menaikkan dua ekor kuniran yang memakan umpannya, kemudian disusul oleh Windhi yang menaikkan Kaci-kaci berikutnya.

Sugeng Poerba dengan ikan hasil tangkapannya
Sugeng Poerba dengan ikan hasil tangkapannya

Sementara dari sisi tengah kapal Purba kembali strike, bukan lagi Kaci-kaci seperti sebelumnya namun seekor Kerapu berukuran lebih besar dari hasil ikan yang lain. Kerapu adalah jenis ikan penghuni dasar laut yang paling sering didapatkan oleh pemancing khususnya di bagian barat indonesia.

Menjelang siang, sajian makan siang telah dihidangkan oleh ABK. Makan bersama di atas kapal menjadi momen mengesankan di setiap trip mancing. Beberapa ikan hasil tangkapan dijadikan menu siang itu, guna mengisi perut dan memulihkan tenaga.

Reno tak lama menyusul strike setelah Poerba
Reno tak lama menyusul strike setelah Poerba

Tak mau banyak membuang waktu, tim kembali pada posisi mancing masing-masing. Dalam posisi siap, gagang joran wajib dipegang dan diperhatikan pergerakannya, konsentrasi penuh terhadap tanda tanda sambaran ikan di bawah sana. Strike! Kembali umpan milik Purba disambar ikan. Pertarungannya kali ini nampak berat melihat perlawanan ikan yang sengit. Usahanya membuahkan hasil, seekor Kaci-kaci berukuran jumbo sukses dinaikkan ke atas kapal. Untuk sementara ini, bobot sekitar 5 Kg ikan hasil pancingannya menjadi ikan terberat dibanding kawan-kawannya. Masih di spot yang sama kali ini giliran Dedik yang strike Kaci-kaci. Rupanya di area ini sedang banyak berkumpul Kaci-kaci yang bernafsu makan.

Tak lama berselang, dari jauh nampak joran Reno melengkung hebat pertanda ada ikan besar yang menyangkut pada kailnya. Tarik menarik terjadi, ternyata dua ekor Kuniran melahap umpan udang miliknya. Sementara Bhismo, Agus Djoyo, Akim serta Munir juga meramaikan hasil tangkapan dengan memborong Kuniran. Umpan udang yang disiapkan oleh ABK lebih manjur dibandingkan irisan cumi.

Ikan – ikan hasil tangkapan tim.

Dari beberapa kali percobaan, udang lebih digemari karena lebih menarik perhatian ikan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 WiB. Spot rumpon pribadi yang ditunjukkan oleh kapten kapal membawa akhir bahagia bagi para pemancing. Sebelum senja tiba, kapal sudah terlebih dahulu beralih menuju daratan. Rasa puas terpancar dari senyum lebar para pemancing setelah berfoto bareng dengan ikan hasil tangkapan. Hasilnya lumayan, tidak terlalu buruk dalam trip mancing kali ini yang sejatinya bertujuan untuk menjalin persahabatan. – Rico Prasetio

Bagikan:
Chat